PMI Pasaman Akan Perkuat Struktur Organisasi di Tingkat Kecamatan

Kesehatan12 Dilihat

Pasaman,Beninginfo.com – Palang Merah Indonesia (PMI) Kabupaten Pasaman, Provinsi Sumatera Barat (Sumbar), menetapkan langkah strategis untuk meningkatkan kinerja organisasi dengan memperkuat struktur kepengurusan hingga ke tingkat kecamatan.

Keputusan tersebut dihasilkan dalam Rapat Kerja (Raker) PMI Pasaman yang digelar di Lubuk Sikaping, Selasa (4/11/2025). Raker bertema “Terus Tebarkan Kebaikan” itu diikuti berbagai pihak, mulai dari perwakilan Pemerintah Kabupaten Pasaman, Bank Nagari Lubuk Sikaping, unsur Polres Pasaman, DPRD Sumbar, hingga sejumlah instansi vertikal lainnya.

Ketua PMI Pasaman, Sabar AS, mengatakan penguatan struktur organisasi di tingkat kecamatan menjadi prioritas utama untuk memastikan roda organisasi berjalan lebih dinamis.

“Struktur di tingkat kabupaten sudah solid dengan figur-figur berkompeten. Sekarang saatnya memperkuat di tingkat kecamatan, terutama dengan melakukan penyegaran pengurus jika ada yang sudah tidak aktif atau meninggal dunia,” ujar Sabar, Rabu (5/11/2025).

Menurutnya, langkah ini penting agar jangkauan PMI semakin luas dan pelaksanaan program kemanusiaan bisa lebih optimal. Ia menilai selama ini PMI Pasaman telah bekerja sesuai standar operasional prosedur (SOP), dengan capaian yang cukup membanggakan, salah satunya mampu mengumpulkan sekitar 120 kantong darah setiap bulan.

“Namun, masih ada ruang untuk berbuat lebih baik lagi. Semua ini kita dedikasikan untuk misi sosial dan kemanusiaan,” tegas mantan Bupati Pasaman itu.

Sabar menambahkan, sejumlah kerja sama yang telah berjalan dengan 16 puskesmas di Pasaman akan terus dilanjutkan. Program donor darah rutin juga akan diperluas, termasuk menjalin kemitraan dengan sekolah-sekolah serta instansi lain di lingkungan Pemkab Pasaman.

“Bahkan, kami akan memperluas memorandum of understanding (MoU) dengan berbagai pihak agar kegiatan PMI makin berdampak,” tambahnya.

Sementara itu, Kepala Markas PMI Pasaman, Rosben Aguswar, menyoroti pentingnya keberadaan Unit Transfusi Darah (UTD) untuk menunjang pelayanan kepada masyarakat.

“Kalau nanti UTD sudah ada, mohon dikelola oleh PMI Pasaman agar bisa berjalan secara profesional,” harapnya.

Rosben yakin, jika UTD terwujud, kebutuhan darah untuk tiga rumah sakit di Pasaman RSI Ibnu Sina, RSUD Imam Bonjol, dan RS Tuanku Rao  bisa terpenuhi dengan baik.

Menanggapi hal itu, Kepala Dinas Kesehatan Pasaman Arma Putera SKM menyebut, Pemkab Pasaman sebenarnya telah menganggarkan Rp500 juta untuk pengadaan UTD pada APBD 2025. Namun, karena terjadi defisit anggaran, realisasinya tertunda.

“Kita akan perjuangkan kembali di APBD 2026,” ujarnya.

Arma menambahkan, sejumlah kecamatan memang perlu segera melakukan pergantian pengurus PMI melalui rapat pleno agar penataan organisasi berjalan efektif. Ia juga mengungkapkan telah berkoordinasi dengan anggota DPRD Sumbar, Ali Muda SH, untuk memperjuangkan pengadaan peralatan UTD melalui dana pokok pikiran (pokir).

“Selama ini program PMI Pasaman sudah berjalan baik dan sesuai SOP. Kita hanya perlu memperkuat fasilitas pendukung agar pelayanan kemanusiaan bisa lebih maksimal,” tutup Arma.***(spa)

News Feed