Kampar,Beninginfo.com — Sebanyak 90 wanita lanjut usia (lansia) di Kabupaten Kampar, Provinsi Riau, resmi diwisuda setelah mengikuti 12 kali pertemuan dalam program Sekolah Lansia tingkat kabupaten tahun 2025. Acara wisuda digelar di Aula Kantor Bupati Kampar, Selasa (4/11/2025).
Kegiatan ini turut dihadiri oleh Bupati Kampar Ahmad Yuzar, S.Sos., M.Si., yang diwakili Staf Ahli Bupati Bidang SDM dan Kemasyarakatan, Riadel Fitri, SP., M.Si.
Dalam sambutannya, Riadel menyampaikan apresiasi tinggi kepada para wisudawan yang rata-rata berusia di atas 60 tahun, namun tetap bersemangat menimba ilmu dan beraktivitas.
“Ini adalah program luar biasa. Jumlah lansia terus meningkat, maka perlu wadah seperti sekolah lansia agar para orang tua kita tetap bisa berkarya dan berdaya,” ujar Riadel.
Riadel juga mendorong agar setiap kecamatan di Kampar dapat membentuk sekolah lansia, agar program ini dapat menjangkau lebih banyak warga lanjut usia di daerah.
Sementara itu, Deputi Bidang Kesejahteraan Keluarga Kementerian Kependudukan dan Pembangunan Keluarga, Alfian Anusti, ST., MT., yang hadir secara daring, mengapresiasi inisiatif Pemkab Kampar dan pemerintah desa dalam membentuk sekolah lansia.
“Jumlah lansia terus bertambah, tapi jangan sampai menjadi beban. Kita harus mencetak lansia yang berdaya, sehat, dan smart. Umur hanyalah angka kita boleh tua, tapi tetap bisa berkarya,” ucap Alfian.
Kepala DPPKBP3A Kampar, Drs. Edi Afrizal, M.Si., dalam laporannya menjelaskan bahwa total 90 wisudawan berasal dari empat sekolah lansia, yakni Sekolah Sehat Ceria, Sekolah Lansia Aisyah, Sekolah Lansia Lubuk Agung, dan Sekolah Lansia Sari Galuh.
Edi menambahkan, program Lansia Berdaya dari pemerintah pusat bertujuan agar warga lanjut usia tetap aktif, sehat, dan produktif. Di Kabupaten Kampar sendiri, hingga kini telah terbentuk tujuh sekolah lansia yang tersebar di Kecamatan Bangkinang Kota, Bangkinang, Tapung Hilir, Tambang, XIII Koto Kampar, Tapung, dan Kuok.
Pada kesempatan itu, panitia juga memberikan penghargaan kepada para peserta terbaik dari masing-masing sekolah lansia, di antaranya Juliana (Sekolah Aisyah Bangkinang Kota), Nurasma, Silhairi, Sainarti, Zuliati, dan Yustati.
Dari 90 peserta yang diwisuda, peserta tertua adalah Ibu Saliem yang berusia 85 tahun, menjadi inspirasi bagi peserta lainnya untuk terus belajar tanpa mengenal usia.
“Semoga semangat Ibu Saliem dan para lansia lainnya menjadi contoh bahwa belajar dan berkarya tidak mengenal batas usia,” tutup Edi Afrizal.***(MC)











