90 Pekerja Migran Bermasalah Dideportasi dari Malaysia, BP3MI Riau Fasilitasi Pemulangan ke Daerah Asal

Pekanbaru, Riau27 Dilihat

Pekanbaru,Beninginfo.com – Sebanyak 90 Pekerja Migran Indonesia (PMI) nonprosedural kembali dipulangkan dari Malaysia melalui Pelabuhan Internasional Dumai, Sabtu (25/10/2025) sekitar pukul 16.10 WIB. Mereka terdiri dari 60 laki-laki dan 30 perempuan, termasuk dua anak-anak.

Kepala Badan Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (BP3MI) Riau, Fanny Wahyu Kurniawan, mengatakan pemulangan ini merupakan hasil koordinasi antara Konsulat Jenderal Republik Indonesia (KJRI) Johor Bahru dan BP3MI Riau. Para PMI sebelumnya ditahan di Depot Tahanan Imigrasi (DTI) Kemayan, Pahang, Malaysia.

“Ke-90 PMI tersebut berasal dari berbagai daerah, yakni Sumatera Utara 19 orang, Aceh 7 orang, Riau 2 orang, Jambi 4 orang, Lampung 2 orang, Jawa Timur 36 orang, Jawa Barat 6 orang, Jawa Tengah 4 orang, Sulawesi Tengah 1 orang, Sulawesi Utara 1 orang, NTB 5 orang, dan NTT 2 orang,” jelas Fanny.

Ia menegaskan, proses pemulangan ini merupakan bentuk nyata kehadiran negara dalam memberikan perlindungan kepada seluruh pekerja migran, terutama mereka yang berada dalam kondisi rentan.

“Negara hadir untuk setiap PMI, termasuk yang dalam kondisi rentan. Kami menerima 90 PMI yang dideportasi dengan memastikan seluruh prosedur perlindungan dijalankan,” ujar Fanny.

Setibanya di Pelabuhan Dumai, seluruh PMI menjalani pemeriksaan dokumen oleh Imigrasi Kota Dumai dan pemeriksaan kesehatan awal oleh Balai Kekarantinaan Kesehatan Pelabuhan. Setelah itu, mereka difasilitasi oleh P4MI Dumai untuk registrasi IMEI di Bea Cukai serta dibawa ke Rumah Ramah PMI P4MI Kota Dumai guna pendataan, layanan dasar, dan proses pemulangan ke daerah asal.

Fanny juga menekankan pentingnya edukasi agar masyarakat tidak tergiur bekerja ke luar negeri secara ilegal.

“Kami terus memberikan edukasi tentang bahaya bekerja secara nonprosedural. Banyak dari mereka tidak menyadari risikonya hingga akhirnya dideportasi. Kehadiran BP3MI bukan hanya menjemput, tapi juga memulihkan dan memastikan negara hadir untuk warganya,” tutupnya.***