Pasaman,Beninginfo.com – Bendahara DPC Partai Demokrat Kabupaten Pasaman, Yunelda Asra, menyatakan keyakinannya bahwa Partai Demokrat Pasaman mampu mencapai target besar pada Pemilu Legislatif (Pileg) 2029 di bawah kepemimpinan Sabar AS.
“Kami semua di internal Demokrat Pasaman sudah merasakan kakok tangan Pak Sabar,” ujar Yunelda saat menghadiri rapat melalui Zoom Meeting di kantor DPC Demokrat Pasaman, Lubuk Sikaping, Senin (17/11/2025).
Rapat tersebut juga dihadiri Sekretaris DPC Demokrat Pasaman yang juga Wakil Ketua DPRD Pasaman, Haris Suddin, sejumlah pengurus DPC, anggota Fraksi Demokrat DPRD Pasaman, pimpinan PAC, kader, simpatisan, dan undangan lainnya.
Yunelda, yang juga Ketua Fraksi Demokrat DPRD Pasaman, menilai perolehan enam kursi Demokrat pada Pileg 2024 merupakan capaian luar biasa. “Itu bukti tangan dingin kepemimpinan Pak Sabar,” ujarnya. Ia menyebutkan, pencapaian tersebut merupakan yang tertinggi dalam sejarah Demokrat Pasaman, setelah pada Pileg 2019 partai hanya meraih empat kursi.
Dengan keberhasilan itu, Demokrat Pasaman optimistis memasang target menjadi peraih kursi terbanyak pada Pileg 2029. Bahkan, Yunelda menegaskan target penambahan satu kursi untuk DPRD Pasaman periode 2028–2034 adalah hal yang realistis. “Target itu realistis dan terukur,” katanya.
Yunelda juga mengapresiasi strategi baru Sabar AS yang memfokuskan penguatan partai hingga ke tingkat ranting di seluruh nagari. Menurutnya, penguatan basis ini sangat penting karena “basis massa atau pemilih itu berada di nagari-nagari.” Ia menilai strategi tersebut membuat seluruh struktur partai kembali aktif dan tidak hanya menjadi pajangan.
Di sisi lain, Yunelda menyebut dinamika politik nasional berpotensi menjadi amunisi tambahan bagi Demokrat. Ia menilai tingkat popularitas dan elektabilitas Ketua Umum Partai Demokrat, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY), lebih baik dibandingkan Gibran.
Sementara itu, pengamat politik Adi Prayitno mengingatkan besarnya komposisi pemilih muda pada Pileg 2029 yang diperkirakan mencapai 65 persen. Namun, menurutnya, minat anak muda terhadap politik masih sangat rendah, bahkan cenderung melihat politik sebagai sesuatu yang negatif.
“Realitas ini harus dijawab oleh para pengurus partai politik karena potensi suara mereka besar,” ujar Adi.***(rls)





