Pemprov Riau dan Polda Sidak Pasar Jelang Nataru, Penimbun Pangan Diancam Tindak Tegas

Bisnis, Daerah, Riau8 Dilihat

Pekanbaru,Beninginfo.com – Pemerintah Provinsi Riau bersama Direktorat Reserse Kriminal Khusus (Ditreskrimsus) Polda Riau dan sejumlah instansi terkait menggelar inspeksi mendadak (sidak) besar-besaran di Kota Pekanbaru, Jumat (19/12/2025). Langkah ini dilakukan guna memastikan ketersediaan stok, kelancaran distribusi, serta stabilitas harga bahan pokok menjelang perayaan Natal 2025 dan Tahun Baru 2026.

Sidak dipimpin langsung oleh Pelaksana Tugas (Plt) Gubernur Riau, SF Hariyanto, bersama Dirreskrimsus Polda Riau, Kombes Pol Ade Kuncoro. Tim gabungan menyisir sejumlah titik strategis dalam rantai pasok pangan, mulai dari pasar tradisional hingga gudang penyimpanan.

Adapun lokasi yang menjadi fokus pemantauan antara lain Pasar Cik Puan, Distributor Pangan Jaya, serta Gudang Bulog Pekanbaru. Kegiatan ini turut melibatkan perwakilan Bank Indonesia Perwakilan Riau serta Bulog Kanwil Riau dan Kepulauan Riau guna memastikan kesesuaian data ketersediaan dan harga pangan di lapangan.

Plt Gubernur Riau, SF Hariyanto, menegaskan bahwa kondisi ketersediaan bahan pangan di Provinsi Riau menjelang Natal dan Tahun Baru berada dalam keadaan aman dan terkendali. Ia memastikan kebutuhan pokok masyarakat telah dipersiapkan dengan baik oleh pemerintah daerah bersama para pemangku kepentingan.

“Masyarakat tidak perlu khawatir atau melakukan pembelian berlebihan. Pasokan dari distributor hingga pedagang berjalan normal dan sudah dipersiapkan sejak jauh hari,” ujarnya.

Ia menjelaskan bahwa peningkatan permintaan menjelang hari besar keagamaan merupakan hal yang rutin terjadi setiap tahun. Namun demikian, pemerintah daerah telah menyiapkan langkah antisipasi melalui penguatan stok serta pengawasan distribusi agar tidak terjadi kelangkaan maupun lonjakan harga yang tidak wajar.

“Setiap tahun kebutuhan masyarakat memang meningkat, tetapi pemerintah sudah mengantisipasi melalui penguatan stok dan pengawasan distribusi,” jelas SF Hariyanto.

Sementara itu, Dirreskrimsus Polda Riau, Kombes Pol Ade Kuncoro, menyampaikan bahwa pengawasan dilakukan secara menyeluruh, baik di tingkat konsumen maupun sepanjang jalur distribusi. Hal ini bertujuan untuk mencegah praktik penimbunan dan spekulasi harga oleh oknum tidak bertanggung jawab.

“Kami ingin memastikan distribusi berjalan lancar, tidak ada penimbunan, dan harga tetap stabil bagi masyarakat,” tegasnya.

Berdasarkan hasil pantauan di lapangan, harga sejumlah komoditas pangan strategis di Pekanbaru terpantau relatif stabil. Beras premium tercatat Rp15.400 per kilogram, gula pasir Rp17.878 per kilogram, dan minyak goreng Rp17.946 per liter. Untuk komoditas bawang, bawang merah berada di harga Rp45.153 per kilogram dan bawang putih Rp35.819 per kilogram, sementara kedelai masih di kisaran Rp16.000 per kilogram.

Pada sektor protein hewani, harga daging sapi tercatat Rp141.157 per kilogram, daging ayam ras Rp38.313 per kilogram, dan telur ayam ras Rp30.275 per kilogram. Meski sebagian besar harga stabil, komoditas cabai masih mengalami fluktuasi akibat faktor cuaca, dengan harga cabai merah Rp77.803 per kilogram dan cabai rawit Rp70.944 per kilogram.

Dari sisi ketersediaan pasokan, tim memastikan stok di Gudang Bulog Pekanbaru sangat mencukupi. Per 18 Desember 2025, stok beras medium mencapai 20.090.642 kilogram dan beras premium sebanyak 708.545 kilogram. Selain itu, tersedia pula gula 117.360 kilogram, minyak goreng 178.857 liter, serta jagung 218.223 kilogram sebagai cadangan kebutuhan masyarakat.

Stabilitas harga juga didukung oleh Program Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP). Realisasi penyaluran beras SPHP di wilayah Riau dan Kepulauan Riau telah mencapai 26,4 juta kilogram atau 82,88 persen dari target. Khusus Kota Pekanbaru, tingkat serapan bahkan mencapai 90,95 persen.

Kombes Pol Ade Kuncoro menegaskan, pihaknya tidak akan ragu mengambil tindakan hukum apabila ditemukan adanya pelanggaran dalam rantai distribusi pangan.

“Jika ditemukan penimbunan atau spekulasi harga, kami akan menindak tegas. Tujuannya agar masyarakat dapat menyambut Natal dan Tahun Baru dengan tenang, kebutuhan pokok tersedia, dan distribusi berjalan adil,” pungkasnya.***(MC)