Pekanbaru,Beninginfo.com – Angka kasus HIV/AIDS di Kota Pekanbaru terus meningkat dalam dua tahun terakhir. Berdasarkan data terbaru, tercatat 474 kasus HIV dan 174 kasus AIDS sepanjang tahun 2024, atau total 648 kasus.
Meningkatnya jumlah tersebut membuat Pemerintah Kota (Pemko) Pekanbaru bersama Komisi Penanggulangan AIDS (KPA) mengambil langkah strategis untuk memperkuat upaya pencegahan dan penanggulangan HIV/AIDS.
“Dengan semangat kolaborasi dan kepedulian, saya yakin kita bisa melangkah lebih jauh dalam melindungi warga dari ancaman HIV/AIDS,” ujar Agung, Selasa (28/10/2025).
Agung menegaskan, perjuangan melawan HIV/AIDS bukan sekadar soal angka atau data kesehatan, tetapi tentang manusia—tentang keluarga, teman, dan saudara yang berhak hidup sehat tanpa diskriminasi.
Ia menyebutkan bahwa edukasi, deteksi dini, dan dukungan sosial menjadi kunci utama dalam memutus rantai penularan.
“Kasus HIV/AIDS di Pekanbaru terus meningkat. Tahun 2023 tercatat 408 kasus HIV dan naik menjadi 474 kasus di 2024. Kasus AIDS pun meningkat dari 165 menjadi 174 kasus. Ini bukan sekadar statistik, tapi cerminan bahwa masih banyak masyarakat kita yang belum paham bagaimana melindungi diri,” jelasnya.
Menurutnya, pemerintah perlu melakukan pendekatan yang lebih menyentuh dan membumi, terutama kepada kelompok berisiko dan remaja yang kerap menjadi korban minimnya informasi.
“Penyebaran HIV tidak bisa dilawan hanya dengan aturan, tapi juga dengan empati dan keberanian untuk berbicara terbuka tentang seksualitas, kesehatan, dan keselamatan diri,” tegasnya.
Melalui KPA Kota Pekanbaru, pemerintah berkomitmen memperluas edukasi hingga ke lapisan masyarakat bawah. Upaya ini dilakukan lewat kampanye informasi, dialog komunitas, dan kegiatan langsung yang menjangkau populasi kunci seperti pengguna narkoba, narapidana, serta kelompok rentan lainnya.
“Kami ingin KPA hadir bukan sekadar sebagai lembaga, tapi sebagai garda terdepan yang mendengarkan, mendampingi, dan memberi harapan. Karena HIV bukan akhir dari segalanya. Dengan dukungan dan pengetahuan yang tepat, mereka tetap bisa hidup sehat dan produktif,” pungkasnya.***(MC)





